Kaum Ibu Cakap Digital, Ini catatan GOW Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi - Berdasarkan instruksi president Indonesia tentang percepatan transformasi digital salah satu poin besarnya berkaitan dengan percepatan peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia digital. Namun meningkatnya penggunaan akses internet khususnya di media sosial apalagi selama pandemi masih saja banyak terjadi kejahatan-kejahatan di dunia maya, salah satunya internet. Dari data Diskominfo kebanyakan korban dari kejahatan berbasis internet ini berasal dari perempuan terutama kaum ibu.
Guna berperan serta mewujudkan akselerasi transformasi digital untuk para kaum Ibu, GOW Kabupaten Bekasi yang dinaungi oleh Dinas DP3A3 mengurai permasalahan sekaligus menyajikan solusi dan edukasi yang berkelanjutan kepada seluruh anggota dan pengurus organisasi perempuan se-kabupaten Bekasi. Pertemuan Kegiatan yang bertahun "Ibu Smart Bermain Internet yang Benar" pada Rabu, 30 September 2021 jam 08:00 s/d 14:00 di Antero Hotel Cikarang. Agenda tersebut dibuka oleh Ani Gustini selalu Kepala DP3A Kabupaten Bekasi dan Vera Susanti selalu ketua GOW Kabupaten Bekasi.
Dalam pengantarnya Vera menegaskan bahwa kegiatan ini diadakan berasal dari keresahan yang muncul ditengah meningkatnya pemakaian internet pada kaum Ibu namun hanya sedikit orang yang dapat dikatakan berkualitas dan membawa manfaat bagi yg sengaja atau tidak sengaja melihatnya. Sehingga perlu di urai dan dibahas gagasan alternatif untuk memperbaiki masalah yg ada. Senada dengan pernyataan tersebut, Ani Gustini selalu Kepala DP3A juga menambahkan perlunya alternatif edukasi terutama di masa pandemi COVID-19 ini, sehingga kaum ibu dapat lebih bijaksana dalam bermedia sosial.
Kegiatan tersebut di ikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Bekasi. Beberapa tokoh yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, ketua PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari dll. Ira Pelitawati yang merupakan relawan TIK Jawa Barat sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan peningkatan SDM tersebut mengatakan bahwa salah satu penyakit internet adalah kurangnya masyarakat menyaring berkali-kali setiap informasi dari konten-konten yang ada.
"Hoax atau kecakapan digital lahir dari cerminan diri, maka dari sana segala sesuatu yang kita semua bagikan menjadi gambaran apa yang ada di pikiran kita, pikiran kita akan membentuk kebiasaan, kebiasaan akan membentuk karakter, karakter terkadang menentukan takdir kita, maka jangan hanya karena internet kita malah menggambarkan takdir kita sebagai orang yg tidak bijak / pelaku negatif lainnya" tutur Ira yang juga selaki ketua FTBM Kabupaten Bekasi ini. Saring, saring sebelum sharing.
Di akhir sesi salah seorang peserta bertanya ke narasumber bagaimana mengatasi hoax yang sudah dianggap kebenaran dikarenakan seringnya di bagikan di setiap waktuwaktu. Lalu bagaimana tips bermain internet yang sehat.
"Kita semua harus punya me time dimana bisa kita gunakan untuk menggunakan internet. Jangan dibalik HP menguasai waktu kita sehingga banyak menarik penyakit karenanya.
Lalu untuk Hoax itu bisa dimulai dari kita yang menstop, tidak membagikan, tidak dipedulikan. Kalau kita punya informasi yang mengonfirmasi kebenaran dari informasi tersebut akan lebih baik. " Jawab Ira. Beliau juga menutup kegiatan dengan ucapan terima kasih kepada GOW Kabupaten Bekasi yang begitu tanggap dan aktual berkaitan transformasi digital bagi kaum Ibu dengan berbagai kegiatan yang ada.
(Redaksi)